Info

SEKILAS INFO

*** Nabi Muhammad SAW bersabda: "Do'a seorang muslim untuk saudaranya ketika saudaranya tidak mengetahuinya adalah Do'a yang mustajab(terkabul). Disisinya ada malaikat yang bertugas(mengaminkan do'anya untuk saudaranya). Setiap kali dia mendo'akan kebaikan saudaranya,malaikat tersebut berkata:amin dan engkau akan mendapatkan yang sama dengannya". [HR Muslim no.2733]. Maka Do'akanlah agar yang punya website ini beserta keluarga besarnya, ALLAH jadikan panjang umur dan bertaqwa,di ampuni segala Dosa,sehat, kaya,bahagia hingga akhir usia. Dengan mendo'akan kebaikan untuk kami, insya ALLAH anda mendapat kebaikan yang sama. ***.

***saya senang Anda berada disini, dan berharap Anda sering datang kembali. Silahkan Berlama - Lama di sini dan membaca lebih lanjut tentang artikel yang saya susun. Anda mungkin akan menemukan sesuatu yang menarik ***.

***Setia Perkasa Rendah Hati***
Banner iskaruji dot com

Sistem Informasi berbasiskan Komputer

CBIS (Computer-based Information Systems)
1.                  Umum.

            Sistem Informasi merupakan suatu bagian dalam proses pengambilan keputusan dalam suatu organisasi. Saat ini kalau membicarakan sistem informasi, maka yang di maksud adalah sistem informasi yang berbasis komputer atau Computer Based Information Systems (CBIS).  Penggunaan komputer dalam CBIS dapat dkelompokkan dalam beberapa tingkatan mulai dari pengolahan data elektronis/Transaction Processing Systems (TPS), Sistem Informasi Manajemen (SIM), Decision Support Systems (DSS), dan Executive Information Systems (EIS). Untuk dapat memahami CBIS maka perlu didukung pengetahuan mengenai konsep sistem, konsep informasi dan teknologi informasi.
2.                  Konsep Informasi.
a.         Data vs Informasi.       Data merupakan fakta atau keterangan yang dapat berupa angka, tabel dan sebagainya. Sedangkan informasi adalah sekumpulan fakta yang diorganisir sehingga memiliki nilai lebih daripada fakta itu sendiri. Dengan kata lain informasi adalah data yang sudah diolah.

b.         Karakteristik informasi.
Informasi dianggap baik bila memiliki karakteristik sebagai berikut:
-           Akurat
-           Lengkap
-           Ekonomis
-           Fleksibel
-           Reliabel
-           Relevan
-           Tepat waktu
-           Verifiabel

c.         Nilai informasi.        Nilai suatu informasi adalah dilihat/dinilai dari bagaimana informasi tersebut membantu pembuat keputusan untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi.

3.                  Konsep Sistem.
           
1)         Sistem adalah sekumpulan elemen atau komponen yang saling berinteraksi untuk menyelesaikan tugas atau untuk mencapai tujuan atau sasaran.
2)         Komponen sistem adalah input, proses, dan output.

Sistem dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu yang secara fisik tampak (Fisik) dan yang tidak tampak (Konseptual).

4.                  Sistem Informasi.

a.         Pengertian:    Sistem informasi adalah sekumpulan elemen yang saling berinteraksi untuk mengolah input (data) untuk menghasilkan output (informasi) Pertama, informasi yang sifatnya terbuka (Open Source Information) yang dapat diperoleh dengan biaya murah misalnya dari koran, penerbitan, barang barang cetakan, informasi di internet dan sebagainya. Kedua, informasi yang setengah terbuka (Open Proprietary Information) yang dapat diperoleh dengan cara membeli dari pihak-pihak tertentu yang ingin kita selidiki, misalnya membeli peta dari negara tertentu atau membeli peluru kendali dari negara tertentu untuk mengetahui cara kerjanya dan sebagainya. Ketiga, informasi yang tertutup (Closed Proprietary Information) yang hanya dapat diperoleh dari tepat tertentu yang ingin dijadikan target , informasi ini susah untuk memperolehnya dan kadang-kadang memerlukan kegiatan spionase, misalnya akan mencuri suatu desain kendaraaan perang ataupun source code dari program komputer.  Keempat informasi yang berklasifikasi (Classified information) yang diperoleh dari kegiatan mata-mata, satelit, atau menggunakan agen, dan resiko memperolehnya sangat tinggi.
b.                  Komponen sistem informasi. Sistem informasi terdiri dari empat komponen, yaitu: input, proses, output, dan feedback.


c.         Sistem Informasi Berbasis Komputer (CBIS). CBIS terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut; Hardware, Software, Personel, Prosedur, dan Informasi.
5.                  Manfaat Sistem Informasi bagi organisasi.
            -           Lebih aman
-           Pelayanan lebih baik
-           Kompetitif
-           Mengurangi kesalahan
-           Lebih akurat
-           Meningkatkan kualitas produk
-           Meningkatkan komunikasi
-           Meningkatkan produktifitas
-           Administrasi lebih efisien
-           Mengurangi tenaga manusia
-                      Membantu dalam pembuatan keputusan
6.                  Transaction processing systems (TPS)

TPS merupakan pemanfaatan komputer dalam suatu sistem informasi berbasiskan komputer (CBIS) yang paling sederhana. Sistem ini mengolah data yang jumlahnya sangat besar untuk dijadikan laporan transaksi seperti pembayaran gaji dan pencetakan  data personel dengan sasaran utama tingkat akurasi yang tinggi dan efisiensi tenaga kerja.
Kegiatan yang dilakukan dalam proses ini meliputi :
            Pengumpulan data
Manipulasi / updating data
Pembuatan dokumen
Proses pemutakhiran data dapat dilakukan secara:
            Batch processing
On-line processing

7.                  Decision support systems (DSS)

DSS merupakan pemanfaatan komputer dalam suatu sistem informasi berbasiskan komputer (CBIS) yang lebih kompleks karena berkaitan dengan pembuatan keputusan yang efektif. Dalam pengambilan keputusan ini melibatkan model, database dan  DSS generator. Dalam hal ini komputer sudah mampu untuk menganalisis permasalahan serta memberikan solusi terhadap permasalahan. (kemampuan what if )

8.                  Exective Information Systems (EIS)

EIS merupakan pemanfaatan komputer dalam suatu sistem informasi berbasiskan komputer (CBIS) yang terorganisir sedemikian rupa sehingga mampu menghasilkan nasehat atau saran suatu keputusan dalam bidang tertentu yang strategis atau terspesialisasi. EIS sering disebut sebagai Expert systems (ES). Sistem ini memerlukan data lebih banyak data eksternal dari pada data dalam organisasi sendiri






9.                  Teknologi Informasi.
Teknologi informasi sebagai komponen dalam CBIS dapat dikelompokkan menjadi : peranti keras(hardware), peranti lunak(software), database dan jaringan dan komunikasi data.
a.                   Peranti Keras.
1)                  System Unit

a)         CPU (Central Processing Unit).    Ada beberapa istilah berkaitan dengan kecepatan prosesor:
        • MIPS: million instructions per second. Menunjukkan berapa cepat satu instruksi dikerjakan oleh komputer.
        • FLOPS: floating point operations per second.
        • Clock speed in Megahertz (MHz).
        • Bus capacity (internal and external). (16, 32, 64).
b)         Primary Storage yang terdiri dari
RAM(random access memory).
ROM(read only memory).

2)                  Input Devices

Peralatan yang digunakan untuk memasukkan data kedalam sistem komputer. Meliputi : keyboard, lightpen, mouse, digitizer, scanners, bar-code readers, touch screen, mike.

3)                  Secondary storage.

Untuk menyimpan data secara permanen, secara umum dapat dibagi menjadi kelompok magnetik dan optik. Misalnya: harddisk, floppy disk, dan CD.

4)                  Output Devices.
Peralatan untuk melihat hasil proses yang dihasilkan oleh sistem komputer. Misalnya: Video displays (monitor),  printer, Plotter, Suara.
b.         Peranti Lunak.
Peranti lunak dapat dikelompokkan menjadi :
1)         System software.        Untuk mengendalikan beberapa komponen peranti keras, membantu pemrogram untuk membangun aplikasi, termasuk sistem operasi yang membuat komputer menjadi berfungsi serta compilers.

2)         Application software.            Peranti lunak yang didesain untuk melakukan tugas khusus bagi penggunanya. Secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi  peranti lunak pengolah kata, database, dan lembar kerja (spreadsheet)

c.         Database

1)         Hirarkhi data :
a)         Database
b)         File
c)         Record
d)         Field
e)         character/byte
f)         bit.
2)         Model-model database
a)         Hierarchical (tree).
b)         Network.
c)         Relational.



d.         Komunikasi data dan Jaringan
1)         Komunikasi Data.       Komunikasi data menggunakan jalur komunikasi untuk menyampaikan satu informasi antara sistem komputer. Jalur komunikasi ini bisa bersifat umum (telepon,  microwave, atau satelit) atau bersifat pribadi / private seperti kabel jaringan. Komputer mentransmisikan data dalam bentuk digital sedangkan jalur komuniksi terutama telepon berbentuk analog sehingga diperlukan peralatan yang disebut modem(modulation  demodulation). Kecepatan data yang ditransfer dinyatakan bits per second (bps) – atau dinyatakan dalam baud. Untuk dapat saling berkomunikasi maka komputer harus menggunakan aturan-aturan / bahasa yang sama yang dikenal sebagai protokol. Saat ini bentuk layanan komunikasi data antar sistem komputer dapat dilakukan dengan berbagai macam cara seperti:
·         electronic mail (e-mail, email)
·         voice mail
·         teleconferencing (voice and/or video)
·         facsimile transmission
·         bulletin boards
·         Internet-specific services (FTP, gopher, WWW)
·         electronic funds transfer (EFT)
·         electronic data interchange (EDI)
·         communication service providers (Viatel, Compuserve, Prodigy)
Selain menggunakan layanan seperti tersebut diatas komunikasi data dapat dilakukan dengan perangkat lunak seperti telnet dan terminal emulation
2)         Jaringan.          Komputer terhubung satu sama lain dalam suatu jaringan. Salah satu alasan dibuat jaringan komputer adalah dalam rangka berbagi data maupun resources yang lain seperti printer, modem, scanner, fax dan sebagainya. Jaringan secara umum dapat dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan topologi ataupun skala (cakupan geografi) dari jaringan tersebut.  Topologi meliputi bagaimana secara fisik komputer itu saling terhubung dan bagaimana informasi tersebut diorganisasikan. Menurut tipologinya jaringan biasanya dikelompokkan menjadi:  bus, ring dan star. Menurut skalanya jaringan dapat dikelompokkan menjadi LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network).
Suatu Jaringan khususnya LAN mempunyai beberapa komponen yaitu Server, Workstation, dan Koneksi. Server merupakan komputer baik mikro ataupun mini yang menyediakan layanan kepada jaringan. Workstation merupakan komputer yang terhubung ke server untuk memperoleh informasi. Workstation merupakan komputer yang dilengkapi dengan  network interface (interface card). Koneksi antara komputer yang satu dengan yang lain, secara fisik hubungan ini dapat melalui kabel  [twisted pair, coaxial], fibre optic atau microwave. 
WAN hampir sama dengan LAN hanya saja meliputi areal yang sangat luas dengan beberapa lebih banyak komputer, layanan, server, dan penekanan yang lebih pada aspek keamanan serta menggunakan protokol yang berbeda-beda. Contoh yang paling jelas saat ini adalah Internet.  Layanan yang terkenal dalam internet adalah FTP, gopher, IRC ('chat') dan World Wide Web (WWW)
10.       Sistem Informasi berbasiskan Komputer /CBIS
Sistem Informasi Berbasis Komputer (CBIS). CBIS terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut; Hardware, Software, Personel, Prosedur. Informasi. aspek peranti keras dan peranti lunak sudah dijelaskan di atas. Personel dalam kaitan CBIS dapat dibagi menjadi : Client, End User, dan Personel Komputer. Client merupakan personel yang memperoleh keuntungan akibat implementasi sistem informasi baik secara langsung maupun tidak langsung misal anggota perpustakaan dan  nasabah bank. End user merupakan personel yang menggunakan sistem informasi untuk mendukung kelancaran tugas organisasi. Sedangkan personel komputer merupakan personel yang merancang dan mengembangkan sistem dan personel yang mendukung beroperasinya sistem informasi termasuk instalasinya.  Personel komputer terdiri dari: analis sistem, pemrogram, operator, data entry, dukungan teknis, dan administrator database. Prosedur merupakan petunjuk-petunjuk ataupun peranti lunak yang mengatur bagaimana suatu sistem informsi dapat beroperasi. Misalnya prosedur pengoperasian, prosedur keamanan, prosedur back up sistem, prosedur recovery dan sebagainya. Informasi merupakan data yang sudah diolah. Data tersebut dievaluasi, dianalisis, dan ditafsirkan menjadi informasi yang berguna.  Dalam sistem komputer data dinyatakan dalam berbagai kode, yang umum adalah kode ASCII dan kadang kadang EBCDIC. Dari sisi pandangan militer informasi dapat diklasifikasikan menjadi: informasi yang sifatnya terbuka (Open Source Information), informasi yang setengah terbuka (Open Proprietary Information), informasi yang tertutup (Closed Proprietary Information), dan informasi yang berklasifikasi (Classified information).

Pembangunan Sistem Informasi
(System Development)
1.         Umum
Keberhasilan suatu sistem informasi sangat ditentukan oleh kegiatan pembangunan sistem informasi (systems development) yang meliputi beberapa pentahapan mulai dari perencanaan, analisis sistem, desain sistem, implementasi sistem, dan pemeliharaannya. Berdasarkan kemajuan teknologi informasi maka terjadi kemajuan didalam pembangunan sistem informasi. Dengan demikian maka dalam pembangunan sistem informasi kita mengenal pendekatan tradisional dan non tradisional yang dikenal antara lain dengan sebutan prototyping.
Yang dimaksud pembangunan sistem informasi adalah membangun sistem baru maupun mengembangkan sistem yang sedang berjalan. Keberhasilan pembangunan sistem ditentukan oleh faktor sebagai berikut :
a.                   Dukungan dari pimpinan puncak
b.                  Keterlibatan pengguna pada setiap tahap
c.                   Penggunaan metodologi pembangunan sistem yang tepat
d.                  Tujuan dan sasaran sistem yang jelas
e.                   Perancangan yang tepat
f.                   Pelatihan bagi personel yang terlibat
g.                  Kaji ulang  proyek
h.                  Program pemeliharaan yang terencana

Penerapan sistem informasi baru kadang-kadang mendapat penolakan dari personel dalam organisasi karena terjadinya perubahan cara kerja. Alsan personel menolak sistem baru tersebut antara lain: 
a.                   Menganggap sistem yang baru lebih jelek dari sistem yang sudah berjalan.
b.                  Menolak untuk berhubungan dengan personel komputer.
c.                   Malas untuk belajar prosedur dan pendekatan baru.
d.                  Ketakutan kehilangan pekerjaan, jabatan, wewenang atau pengaruh mereka.
e.                   Sistem baru berdampak buruk terhadap mereka
f.                   Sistem yang baru desainnya buruk dan susah untuk dioperasikan.

Untuk menghindari masalah tersebut diatas, diperlukan koordinasi yang baik antara para manajer, user, dan personel sistem informasi.

2.         Tahapan dalam Pembangunan Sistem Informasi.

Proses pembangunan sistem pada umumnya disebut systems development life cycle (SDLC), sebab kegiatan ini berkaitan dengan proses yang berkesinambungan. Banyak pendekatan dalam pentahapan pembangunan sistem informasi, namun pendekatan yang paling banyak digunakan adalah sebagai berikut:


a.                   Tahap Perencanaan./ Investigasi.
Sasaran utama adalah untuk menentukan apakah sistem yang sedang berjalan memenuhi tujuan dan sasaran organisasi?. Dalam investigasi sistem ini,sistem utama dan fungsi-fungsinya dipelajari untuk menentukan kemungkinan pengembangan yang dapat dilakukan, serta biaya yang diperlukan bisa diperkirakan. Pada tahap ini pembentukan team investigasi, menentukan kelayakan untuk sistem yang baru, menentukan tujuan pembangunan sistem secara detail, dan menyiapkan laporan. Untuk menentukan kelayakan suatu sistem baru secara praktis dapat diukur menggunakan patokan yang dikenal sebagai faktor TENLOS (Teknis, Ekonomi, Non Ekonomi, Legal, Operasional, dan Schedule/Jadwal). Jadi kalau suatu sistem dianalisis menggunakan faktor TENLOS tersebut salah satu aspek tidak terpenuhi maka diperkirakan sistem/proyek  tersebut tidak layak untuk dikembangkan.

b.                  Tahap Analisis sistem
Analisis sistem adalah mempelajari sistem yang sedang berjalan, diamati kelebihan dan kekurangannya. Kemampuan sistem yang sedang berjalan dalam memenuhi kebutuhan user. Team analis sistem ini juga beranggotakan team investigasi sistem, bersama dengan personel fungsional dari organisasi yang bersangkutan terutama yang terkait dengan sistem yang sedang berjalan, dan personel dari bagian sistem informasi, seperti sistem analis. Hasil analisis terhadap sistem yang ada dibuat laporan berupa Laporan Analisis Sistem.

c.                   Tahap Desain sistem
Manfaat dari desain sistem adalah untuk mengembangkan sistem yang memenuhi keinginan dan memuaskan para pengguna(user). User meliputi para pegawai, para manajer, para eksekutif, dan bahkan pelanggan. Desain sistem menentukan sistem yang terbaik yang akan membantu organisasi dalam mencapai tujuan dan sasarannya. Desain sistem terdiri dari dua macam; Desain secara umum dan desain secara rinci. Desain secara umum digunakan untuk berkoordinasi dengan user tentang sistem yang akan di bangun. Sedang desain secara rinci digunakan sebagai pegangan bagi Tim pembangun sistem khususnya oleh para pemrogram.

d.                  Tahap Implementasi sistem
Implementasi sistem adalah mengoperasikan sistem yang baru. Tahap penting adalah meliputi pengadaan software, pembuatan program, perekrutan personel, training, penyiapan tempat, penyiapan data, dan operasional sistem. Dalam implementasi sistem ini perlu juga di laksanakan uji coba sistem, sehingga bila dianggap perlu dilakukan perbaikan-perbaikan terhadap sistem yang sedang dibangun tersebut. Dalam tahap implementasi ini di lakukan pengalihan dari sistem lama kepada sistem baru. Ada tiga macam pengalihan yang umum dilaksanakan; Pertama dengan cara serentak atau total, dimana sistem lama di hentikan operasionalnya dan langsung diganti dengan sistem baru. Yang kedua adalah secara paralel (parallel run), yaitu cara dimana pada jangka waktu tertentu sistem lama  berjalan bersama dengan sistem yang baru, sehingga pada jangka waktu tersebut  ada dua sistem yang di operasikan. Yang ketiga secara parsial, dimana pengalihan dilakukan secara bagian perbagian (parsial), dengan kata lain pengalihan dilakukan per subsistem.

e.                   Pemeliharaan sistem dan Kaji Ulang
Sasaran dari tahap ini adalah agar sistem tetap operasional secara efisien, bebas kesalahan, dan efektif. Kaji ulang merupakan kegiatan periodik untuk mengevaluasi sistem. Masalah yang besar dan tidak dapat dilaksanakan dalam pemeliharaan sistem, dapat merupakan permulaan pembangunan sistem yang baru.

3.         Pendekatan Tradisional dan Prototyping.

Secara tradisional pembangnan sistem dilaksanakan secara berurutan seperti tahapan tersebut di atas. Pendekatan tradisional ini cocok untuk beberapa aplikasi. Dengan pendekatan ini biaya yang dikeluarkan cukup banyak dan waktu yang lama sehingga mengganggu kegiatan organisasi yang lain. Hal ini mendorong para desainer sistem untuk mencari cara atau pendekatan lain antara lain dengan Prototyping. Prototyping lebih berorientasi terhadap user, waktu pembangunan sistem lebih cepat, lebih sedikit kesalahan, lebih memberikan kesempatan untuk melakukan koreksi.

Kapan menggunakan pendekatan tradisional atau prototyping?. Pendekatan tradisional lebih menguntungkan apabila para user cukup memahami/berpengalaman dalam pembangunan sistem serta input dan output sistem sudah diketahui dengan jelas serta waktu yang cukup. Apabila user belum cukup memahami/berpengalaman dalam pembangunan sistem,  input dan output belum jelas, waktu yang pendek serta tingkat resiko tinggi maka prototyping lebih tepat digunakan. Dalam praktek kita dapat juga menggunakan kombinasi kedua pendekatan tersebut.

Manajemen  Sistem Informasi


1.         Umum.

Ada dua istilah yang mirip dan cukup membingungkan dalam pemahamannya yaitu masalah Manajemen Sistem Informasi (MSI) dan Sistem Informasi Manajemen (SIM). SIM mempunyai pengertian yang sama dengan CBIS yang telah dibahas.
Dalam menyampaikan masalah MSI dibagi menjadi dua bagian; Pertama masalah manajemen sumberdaya bidang sistem informasi, yang berisi tentang aspek-aspek manajemen informasi, manajemen teknologi dan perkembangannya, manajemen distribusi, manajemen fungsional, manajemen strategi, serta bagaimana mengorganisir sumber daya informasi. Kedua berisi masalah-masalah yang berkaitan dengan masalah sosial dan masalah etika berkaitan pemanfaatan dan perkembangan sistem informasi.

2.         Manajemen Sumber Daya Informasi.

Menurut teori ekonomi tradisional apabila berbicara mengenai sumber daya yang dibicarakan adalah tanah, tenaga buruh, dan modal termasuk mesin-mesin. Dalam rangka untuk memaksimalkan organisasi sumber daya ini harus dikelola dengan seksama. Namun sekarang apabila berbicara tentang sumber daya dalam suatu organisasi kita berbicara mengenai sumber daya informasi yang meliputi hardware, software, personel, database/Informasi, dan prosedur yang terkait.
            Manajemen sumber daya informasi ini terdiri dari lima aspek yaitu; manajemen informasi, manajemen teknologi, manajemen distribusi, manajemen fungsional, dan manajemen strategi. Untuk mengoptimalkan manfaat bagi organisasi maka kelima aspek tersebut harus dikelola dan dikontrol dengan baik.

a.         Manajemen informasi.
            Aspek pertama dari manajemen sumber daya informasi adalah manajemen informasi. Pemahaman tentang nilai data dan informasi merupakan keharusan bagi suatu organisasi. Jika informasi yang baik selalu di sajikan kepada para pimpinan, maka para pimpinan tersebut dapat membuat keputusan-keputusan yang tepat secara efisien, karena mereka tidak perlu lagi di sibukkan dengan kegiatan mengumpulkan dan mengolah data. Jadi kesadaran bahwa informasi tersebut sangat bernilai bagi organisasi merupakan modal utama dalam manajemen sumber daya informasi.

b.         Manajemen teknologi.
            Aspek kedua dari manajemen sumber daya informasi adalah manajemen teknologi. Sama halnya manajemen informasi, memahami nilai dari teknologi  informasi  juga merupakan keharusan bagi organisasi. Variasi, kemampuan, dan kompleksitas dari teknologi informasi sangat berpengaruh terhadap manajemen sumber daya informasi. Berkaitan dengan karakteristik informasi dan teknologi informasi, maka diperlukan pertimbangan khusus dalam mengelolanya. Pertimbangan tersebut mencakup; meminimalisasi kesalahan dan backup, kontrol sistem, auditing sistem,  dan rencana recovery bila terjadi bencana.

c.         Manajemen distribusi.   
            Aspek ketiga adalah manajemen distribusi. Memahami bahwa dimana sistem (termasuk informasi dan teknologi)  dipasang, di operasikan, atau dibangun sangat berpengaruh terhadap unjuk kerja organisasi. Keputusan-keputusan yang berkait dengan dimana sistem informasi tersebut secara fisik di pasang, dimana para user akan mengakses, dan dimana sistem tersebut di bangun adalah sangat menentukan dalam memaksimalkan sumberdaya  informasi.
           
            CBIS dapat mendukung konfigurasi organisasi yang bervariasi. Struktur organisasi yang terpusat, dimana pimpinan senior memiliki kekuasaan dan kendali yang begitu besar, maka tipe ini perlu didukung dengan fasilitas terpusat.  Sedang struktur organisasi yang tersebar, dimana pembuatan keputusan dan kontrol di delegasikan kebawah sampai pimpinan terrendah, maka perlu dilakukan  distributed processing dengan dukungan jaringan dan telekomunikasi.

d.         Manajemen fungsional.
            Sebagaimana fungsi-fungsi lain yang sudah ada sebelumnya dalam organisasi, sistem informasi juga perlu dikelola dan di kendalikan dengan tepat. Sebagai contoh fungsi sistem informasi juga perlu di rencanakan, diadakan/dibangun, didistribusikan, di pelihara dan di kembangkan secara tepat. Dengan kata lain sistem informasi juga memerlukan pembinaan sebagaimana fungsi lainnya dalam organisasi.

e.         Manajemen strategi.
            Aspek terakhir adalah manajemen strategi. Strategi dalam memanfaatkan nilai atau kekuatan sistem informasi akan sangat berpengaruh terhadap unjuk kerja organisasi, maka manajemen strategi merupakan bagian yang sangat penting dari manajemen sumber daya informasi.
            Hasil riset menunjukkan bahwa 64 persen organisasi yang melakukan komputerisasi beralasan untuk meningkatkan daya saingnya. Manfaat kompetif dari pemasangan sistem/komputer tersebut dirasakan selama 12 sampai 18 bulan sejak sistem tersebut mulai dioperasikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa organisasi atau perusahaan harus secara terus menerus mengupdate sistem informasinya jika ingin tetap mempunyai daya kompetisi.


3.         Masalah Sosial dan Etika dalam Sistem Informasi.
           
Meskipun potensi sistem informasi untuk meningkatkan unjuk kerja atau meningkatkan kinerja dan taraf hidup masyarakat tidak diragukan lagi, namun banyak juga masalah-masalah yang berpotensi mengganggu atau merugikan masyarakat, organisasi dan lain sebagainya. Masalah tersebut antara lain; Pemborosan dan kekeliruan dalam penggunaan komputer, kejahatan bidang atau melalui komputer, terganggunya privacy, dan beberapa masalah yang berkaitan dengan problem kesehatan.
            Pimpinan maupun seluruh  user disegala level memegang peran utama untuk membantu organisasi dalam mewujudkan manfaat positive dari sistem informasi. Seluruh individu yang terlibat, mempunyai peran yang besar dalam menghindarkan perancangan sistem yang tidak baik dan kesalahan dalam menerapkan suatu sistem informasi. Agar para  pimpinan dan pengguna memiliki rasa tanggung jawab tersebut, maka mereka harus di berikan pengetahuan yang tepat tentang sistem informasi.
 


0 Response to "Sistem Informasi berbasiskan Komputer"

Posting Komentar

Pengunjung yang baik adalah meninggalkan komentar
Silahkan Komentar disini....

Daftar posting ku...

Arsip blog